-->

Selasa, 19 Juli 2016


UHT dan pasteurisasi adalah teknik pemanasan dengan tujuan untuk menjamin keamanan pangan. UHT (Ultra High Temperature) adalah pemanasan pada suhu tinggi (140°C) tetapi dengan waktu yang sangat singkat (2-4 detik). Teknik pemanasan UHT efektif sekali membunuh mikroorganisme dan kuman penyebab penyakit dalam susu, tetapi tetap menjaga keutuhan zat gizi susu. Proses pemanasan itulah yang membuat susu menjadi steril, bukan karena adanya bahan pengawet.
Proses pasteurisasi adalah proses pemanasan dengan tujuan membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, tetapi panasnya tidak cukup untuk membunuh semua bakteri pembusuk. Susu pasteurisasi umumnya hanya bertahan sekitar 2 minggu dan perlu disimpan dalam kulkas (sekitar 8 – 10°C).
Susu UHT seharusnya bisa tahan lama asalkan diperlakukan dengan baik selama distribusi dan penyimpanan sehingga kemasannya tetap utuh, tidak bocor, atau rusak. Masa simpan susu UHT pada suhu ruang bisa mencapai 1 tahun. Setelah dibuka, susu menjadi tidak tahan lama, karena sudah tercemar dengan udara sekitar. Sebaiknya segera dihabiskan atau disimpan di kulkas dan hanya bisa bertahan sekitar 2-3 hari.
Sebelum dibuka, susu UHT bisa disimpan pada suhu kamar (sekitar 30-36°C). Jika disimpan pada suhu yang terlalu tinggi, bisa saja mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan susu UHT juga perlu dilakukan pada tempat yang bersih.
Salah satu keunggulan susu UHT dalam kemasan Tetra Pak adalah bisa dibawa ke mana-mana secara praktis. Tidak perlu perlakuan khusus, Urban mama hanya perlu memastikan jangan sampai kemasannya rusak, misalnya tergores atau tertindih.
Mengenai kualitas produk susu dalam kemasan Tetra Pak, kemasan yang terbuat dari beberapa lapisan ini bisa saja bocor, jika tidak diperlakukan dengan benar. Mungkin akibat terkena benda tajam atau karena tertekan (tertindih) secara berlebihan sehingga sambungannya rusak.
Seharusnya kotak susu tidak perlu dicuci dahulu, cukup ditusuk dengan menggunakan sedotan pada bagian yang telah disediakan. Perhatikan kebersihan sedotannya. Susu sebaiknya disimpan di ruangan yang bersih dan tidak lembap, serta tidak bercampur dengan produk bukan makanan atau alat rumah tangga yang tajam.
Konsumsi susu bisa disesuaikan dengan kebiasaan atau selera. Perlu diingat untuk tidak memanaskan susu dengan mencelupkan kotaknya ke air panas karena bisa merusak kemasan dan kualitas susu. Lebih baik tuang dulu susunya ke gelas baru dipanaskan.
Susu UHT bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk aneka kue dan puding atau masakan lain yang memerlukan susu sebagai salah satu bahannya. Hilangnya gizi susu yang ditambahkan ke masakan tersebut tergantung dari proses pengolahan lanjut yang dilakukannya.
Salah satu mitos tentang susu UHT yang kerap beredar adalah bisa menyebabkan sakit gondongan. Secara teknologi, baik UHT dan pasteurisasi adalah teknik pengolahan yang baik dan aman untuk susu, sehingga susu menjadi steril, tahan lama, dan aman untuk dikonsumsi. Jadi seharusnya tidak ada hubungan dengan gondongan.
Beberapa kali di pasaran pernah ditemukan produk susu yang menggumpal. Jika proses sterilisasi susu, distribusi dan penyimpanannya dilakukan dengan baik sesuai prosedur, penggumpalan produk susu umumnya jarang terjadi. Kalau konsumen menemukan atau mengalami hal seperti ini, disarankan untuk mengadukannya kepada produsen, atau melaporkannya kepada BPOM.
UHT dan pasteurisasi adalah jenis teknologi pemanasan yang bisa digunakan untuk menjamin keamanan dan memperpanjang masa simpan produk pangan. Teknologi UHT dan pasteurisasi bisa diaplikasikan pada berbagai produk seperti sari buah, santan maupun susu.
Jadi berkat pengemasan menggunakan teknologi aseptik dengan kemasan enam-lapis, susu UHT dalam kemasan aseptik tahan disimpan dalam suhu ruang selama berbulan-bulan. Tetra Pak adalah pionir teknologi aseptik yang menjadi salah satu temuan ilmiah terpenting dalam bidang inovasi pangan pada abad ke-20. Satu tips penting saat membeli susu UHT, periksa terlebih dulu tanggal kedaluwarsanya dan pastikan susu itu tidak berada di ruangan yang panas atau terkena sinar matahari secara langsung.
 --
Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc (Guru Besar dan Pakar Teknologi Pangan yang juga menjabat sebagai Direktur SEAFAST IPB)

 
Sponsored Links